Apr 21, 2013

SPK Pemilihan Provider ISP segmen perumahan



SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PROVIDER INTERNET BERDASARKAN SEGMEN PERUMAHAN
 






MAKALAH

Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Sistem Penunjang Keputusan

ABDUL GHONI : 11130016
DEDE SULAIMAN : 11130017
MAS SUBIYANTO : 11130013
WAHYU INDRA PRASTI : 11130032
AJI KUNCORO : 11130005




Program Studi Sistem Informasi
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer
NUSA MANDIRI
Jakarta
2013

Biografi Singkat Syaikh Prof. Dr. Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al Badr



Nasab dan Kelahiran
      Nama lengkap beliau Abdurrazaq bin Abdil Muhsin bin Hamd bin abdil Muhsin bin Abdillah bin Hamd bin ‘Utsman Al Abbad Alu Badr. Adapun Al Abbad adalah laqb dari kakek buyut beliau. Abdullah bin Hamd, beliau ber-intisab kepadanya. Sedangkan Alu Badr merupakan sebutan untuk keturunan Alu Jalas dari Kabilah ‘Utrah salah satu kabilah Al-‘Adnaniyah. Nenek beliau adalah putri dari Sulaiman bin ‘Abdullah Alu Badr.
      Beliau dilahirkan pada tanggal 22/11/1382 H di desa Zulfi (300 km dari utara Riyadh), Provinsi Riyadh, Saudi Arabia. Beliau tumbuh dan dewasa di desa ini dan belajar baca tulis di sekolah yang diasuh oleh ayah beliau sendiri. Keluarga beliau adalah keluarga ‘alim yang sangat perhatian pada ilmu agama. Ayah beliau, Syaikh Abdul Muhsin Al Abbad hafidzahullah, adalah ulama besar ahli hadits yang diakui keilmuannya di zaman ini.
Aktivitas
      Beliau adalah salah satu tim pengajar dan guru besar bidang Aqidah di Universitas Islam Madinah, Saudi Arabia. Beliau juga menjadi pengisi tetap pengajian di Masjidil Haram Nabawi, yang tidak sembarang ulama diizinkan mengajar disana. Beliau pun aktif menjadi narasumber di majelis pengajian yang disiarkan televisi dan radio Saudi Arabia. Beliau juga menjadi pengisi rutin di Radio Rodja 756 AM yang diterjemahkan oleh para asatidz Indonesia yang belajar di Saudi Arabia.
Pendidikan dan Guru
Beliau menuntut ilmu di jenjang universitas khususnya dalam bidang Aqidah sampai meraih gelar Doktoral. Beliau juga menimba ilmu dari para ulama besar Saudi Arabia, diantaranya :

  1.  Ayah beliau, al-Allamah Asy-Syaikh ‘Abdul Muhsin al-‘Abbad hafidzahullah
  2. Al-Allamah Asy-Syaikh ‘Abdul ‘Azis bin Baz rahimahullah
  3. Al-Allamah Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al’Utsaimin rahimahullah
  4.  Fadhilatusy Syaikh ‘Ali Nashir Faqihi hafidzahullah
  5. Fadhilatusy Syaikh ‘Abdullah al-Ghunaiman hafidzahullah


Karya Tulis
  1.  Fiqhu ad-Dar’iyah wal Adzkar
  2.  Adz Dzikru Wad Du’a
  3.  Adzkar Ashalah Wad Du’a
  4.  Al-Haj wa Tahdzibun Nufus
  5. Tadzkiratul Mu’tasi Syarh ‘Aqidah al-Hafidz ‘Abdil Ghani al-Maqdisi
  6. Syarh Hasiyah Abi Dawud
  7. Al-Atsar al-Masyhur ‘anil Imam Malik fi Shifatil Istiwa
  8. Al-Qaulus Sadid fir Raddi’ ala Man Ankara Taqsimat Tauhid
  9. At-Tuhfatus Saniyah Syarh Manzhumah Ibnu Abi Dawud al-Ha’iyah
  10. Asbaab Ziyaadatil Imaan wa Nuqsaanihi
  11. Taamulat Fii Mumatsalah Al Mu’min Lin Nakhlah
  12. Dirosat Fi Baqiyyatis Shalihat, dll

Ceramah beliau yang direkam
1.       Syarah Qawa’idul Mutsala
2.       Syarah Al Kalimi ath Thayyibi
3.       Syarah Qawaid Asma-il Husna libni Qayyim
4.       Syarah Al Haasyiyah libni Abi Daud
5.       Tadzkiratul Mu’tasi Syarh ‘Aqidah al-Hafidz ‘Abdil Ghani al-Maqdisi
6.       Syarah Adabul Mufrad, Imam Al Bukhari
7.       Syarah Kitabul Fushul Fi Siratir Rasul, Ibnu Katsir, dll

Website Resmi : http//www.al-badr.net
Sumber artikel : http//www.muslim.or.id

TRAGEDI KARBALA BAGAIMANA KITA MENYIKAPINYA



Oleh Ustadz Abu Anisah Syahrul Fatwa bin Lukman hafidhohullah

Isyarat Akan Terbunuhnya Al-Husain
      Jauh hari sebelum Husain terbunuh, Rasulullah saw pernah bercerita kepada Ali bin Abi Thalib bahwa Husain akan wafat dalam keadaan terbunuh. Adz-Dzahabi rahimahullah membawakan dari Ali r.a., ia berkata : “Aku datang kepada Rasulullah ketika kedua mata beliau bercucuran air mata, lalu beliau bersabda : “Jibril baru saja datang, ia menceritakan kepadaku bahwa Husain kelak akan mati dibunuh. Kemudian Jibril berkata : “Apakah engkau ingin aku ciumkan kepadamu bau tanahnya?”. Aku menjawab “ Ya”. Jibril lalu menjulurkan tangannya, ia menggenggam tanah satu genggaman. Lalu ia memberikannya kepadaku. Sehingga karena itulah aku tidak kuasa menahan air mataku.”
Kronologi Terbunuhnya Husain r.a.
      Ketika Mu’awiyah r.a. resmi menjadi khalifah, maka Mu’awiyah r.a. juga sangat memuliakan Husain, bahkan sangat memperhatikan kehidupannya dan saudaranya, sehingga sering memberikan hadiah kepada keduanya. Tetapi, ketika Yazid bin Mu’awiyah diangkat sebagai khalifah, Husain r.a. bersama Ibnu Zubair r.a. termasuk yang tidak mau berbai’at. Bahkan penolakan itu terjadi sebelum Mu’awiyah wafat ketika Yazid sudah ditetapkan sebagai calon khalifah pengganti Mu’awiyah r.a.
      Oleh karena itu, beliau berdua keluar dari Madinah dan lari menuju Mekah. Selanjutnya, banyak surat yang datang kepada Husain r.a. dari penduduk Irak membujuk beliau supaya memimpin mereka. Menurut isi surat, mereka siap membai’at Husain r.a.
      Tidak cukup dengan surat saja, mereka terkadang mendatangi Husain r.a. di Makkah, mengajak beliau berangkat ke Kufah dan berjanji akan menyediakan pasukan. Para sahabat seperti Ibnu Abbas r.a. kerap kali menasihati Husain r.a. agar tidak memenuhi keinginan mereka, karena ayah Husain r.a., Ali bin Abi Thalib r.a., dibunuh di Kufah dan Ibnu Abbas r.a. khawatir mereka membunuh Husain r.a. juga disana. Saat hendak berangkat dari Mekah menuju Irak, Husain r.a. meminta nasihat kepada Ibnu Abbas r.a.